Book Quotes | Assalamualaikum Calon Imam - Ima Madaniah

Konten [Tampil]


Assalamu’alaikum booklovers

Aku kembali lagi dengan kumpulan quote dari buku spektakuler yang masih belum bisa buat aku move-on dari Dosen galak, si Alif dan Nafisya si manja yang tapi ngemesin bangett..

WARNING!
Baca kumpulan quote di bawah ini akan terdeteksi virus baper dan menghayal yang belum waktunya (bagi yang belum menikah dan yang belummendapatkan calon imam, wkwkwk)..

----------

Mungkin jodoh tidak datang tepat waktu, tapi jodoh akan datang diwaktu yang tepat. – hal. 5

Aku tidak mau membuat hati milik Allah ini sakit, hanya karena ulah hamba-Nya. Allah itu pencemburu. Dia cemburu ada nama lain di hatiku, di pikiranku, ataupun di lisanku. – hal. 7

Harapan yang paling rendah adalah berharap kepada selain Allah. – hal. 10

Orang yang paling dimurkai Allah adalah orang yang selalu mendebat. – hal. 27

Jangan mendahului takdir Allah – hal. 33

Hidup itu pilihan, kan? Ya, pilihan, tanpa bisa memilih apa yang telah Allah pilihkan. Tapi percayalah, yang Allah pilih adalah bagian paling indah. – hal. 43

Jadikan setiap kegiatan itu ibadah dan jadikan setiap ibadah itu ikhlas. – hal. 46

Ada dua orang yang saling mencintai, tapi Allah tidak mepersatukan mereka. Ada dua orang yang tidak saling mencintai, tapi Allah takdirkan mereka bersama. Ada dua orang yang saling mencintai dan Allah takdirkan mereka bersama.
Kisah kita yang mana Jidan? Tidak ada kisah satu pihak. – hal. 52

Tanda kecintaan Allah pada hamba-Nya adalah dengan mengujinya. Jangan terlalu membenci suatu masalah. La tahzan. Innallaha ma’ana – hal. 77

Membenci seseorang bukan berarti membenci orang-orang di sekitarnya, kan? – hal. 87

Ketika kamu merasa jatuh maka bangkitlah. Ketika kamu merasa bangkit maka bersujudlah. Turn to Allah before you return to Allah… itu rumus jitu untuk menjalani hidup. – hal. 102

Memang, akan selalu ada orang yang membuatmu bersedih, dan akan selalu ada Allah yang membuatmu tertawa. – hal. 109

Rasulullah sama Aisyah aja umurnya beda jauh. Kalo jodoh nggak mandang umur kali Mas, cumin mandang jenis kelamin. – hal. 126

Cinta itu nggak bisa dipelajari kayak Mas baca buku. Setiap orang punya definisi masing-masing tentang cinta. – hal. 127

Islam memuliakan wanita dengan pernikahan. Maka satu-satunya solusi adalah dengan menikahinya. – hal. 153

Manusia itu punya dua part dalam kehidupannya, part kebahagiaan dan part kesedihan. Semua itu datang bergantian. Tidak ada seseorang yang dalam hidupnya terus-menerus merasa bahagia atau terus-menerus sedih. Hanya bagaimana dia melibatkan Allah dalam setiap part kehidupannya. – hal. 166

Saat seorang wanita telah memilihmu sebagai suaminya, maka dia telah meletakkan kepercayaan akan kepemimpinanmu nanti. – hal. 167

Akhirnya Allah benar-benar menyatukan mereka melalui cara unik. Ikrar itu berwujud, ikrar pernikahan sekaligus perpisahan. – hal. 194

Barangsiapa yang memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya. – hal. 198

Tetaplah menjadi perempuan seperti Aisyah meski sudah tak ada lagi pria seperti Muhammad. Belajarlah mencintai seperti Fatimah meski tak ada lagi pria sebaik Ali.- hal. 201

Masjid adalah satu-satunya tempat yang paling saya suka di bumi.
Di tempat ini semua orang sama. Presiden bisa berdiri berdampingan dengan buruh… direktur bisa berdiri berdampingan dengan pemulung. Tidak ada strata. – hal. 219

Rusaknya seorang putri sama dengan hancurnya takhta seorang raja. – hal. 233

Jangan memeluk islam karena kecintaan pada seorang perempuan, tapi peluklah islam karena kecintaan kamu terhadap islam. Cintai Penciptanya, baru ciptaannya. – hal. 276

Kalau diibaratkan dalam Kimia, perempuan itu seperti Analis. Hasilnya tidak bisa ditentukan hanya dengan analisa kualitatif, tetapi harus dengan analisa kuantitatif juga. Kesucian seorang wanita tidak bisa dinilai hanya dari dia masih perawan atau tida, tetapi harus dari sudut lain, entah itu pergaulannya, latar belakang keluarganya, dan yang terpenting akhlaknya. Karena… nafsu melihat wanita lewat fisik, pikiran melihat wanita lewat ilmu, tapi hati melihat perempuan dari akhlak. – hal. 286

Menikah karena rasa itu cepat sirna, tapi menikah karena akhlak itu mengawetkan rasa. – hal. 287

Laki-laki akan memilih perempuan yang mampu menyejukkan hatinya bagaikan embun. – hal. 289

Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah ngasih nasihat: “Perlakukanlah istrimu sebagai seorang gadis belia yang senang bermain. – hal. 317

Sulitnya kuliah tak sesulit orang tua yang membiayai kita kuliah. – hal. 328

Kita harus memberikan sesuatu yang kita suka, bukan hanya sesuatu yang tidak terpakai. – hal. 328

How beautiful is Islam that you can make dua for someone without them even knowing. Kalau jarak yang menjauhkan maka doa yang mendekatkan. – hal. 343

Jika menikah tanda bukti cinta, pastikan rasa itu tak akan pernah pudar. – hal. 357

Ibnu Majah meriwayatkan: “Setiap wanita yang meminta suaminya untuk menceraikannya tanpa alasan maka wanita tersebut tak akan menghirup aroma surge.” – hal. 398

Saat rindu telah buktikan dalam sepertiga malam, Dia tunjukkan sebuah luka berbalut keikhlasan. – hal. 415

Allah bilang: “Apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun. - hal. 434

Ilmu bagaikan hasil buruandalam karung, dan menulis adalah tali pengikatnya. – hal. 475

Related Posts

2 comments

  1. Bagus-bagus quote-nya. Kalo sudah nonton filmnya, boleh tuh diulas, biar makin lengkap Assalamualaikum Calon Imamku-nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah kan, baper baca quote-nya.
      Bantu doanya ya, biar segera bisa nonton film-nya :) heheh

      Delete

Post a Comment