Review Wonderful Life - Ninna Rosmina & Pipit Setiafitri

Konten [Tampil]

Judul Buku : Wonderful Life
Penulis : Ninna Rosmina & Pipit Setiafitri
Desainer Kover : Dyndha Hanjani. P
Penata Isi : Yusuf Pramono
Penerbit : Grasindo
Cetakan Pertama, Agustus 2015
ISBN : 978-602-375-146-4

BLURB :


Sheira tahu kalau ada sesuatu yang salah di dalam hubungan dirinya dengan Noah. Bukan karena jadwal pernikahan mereka yang terlalu cepat.

Bahkan mungkin walaupun dia sedikit tergopoh-gopoh untuk mengejar pria itu, dia menyukai pergerakan cepat yang kerap dilakukan oleh pria cuek, jail, seenak udelnya, keturunan India dan Melayu,Noah Harrys.

Tapi perjalanan cinta mereka tidaklah semulus jalan tol. Karena ternyata Noah memiliki dendam yang ingin dia lampiaskan pada Sheira.

Ah, Noah... ketika kau akhirnya menyadari kalau hatimu benar-benar jatuh cinta pada gadis itu, semuanya sudah terlambat.

Hidup terlalu singkat dan cinta terlalu indah, kalau hanya untuk dilalui dengan rasa dendam yang ternyata hanya merupakan kesalahpahaman.


Kilas Balik Wonderfull Life by Ninna Rosmina & Pipit Setiafitri

Sheira Bellarosa berada di Bandara Soekarno Hatta saat sedang memandu rombongannya yang akan berangkat ke New Zealand. Namun di saat Sheira sedang disibukkan dengan kelengkapan peserta tour-nya Sheira mendapat laporan kalau salah satu rombongannya ada yang tidak mengenakan Dress Code yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Niat Sheira hanya ingin menegurnya dengan cara baik-baik, tapi siapa sangka jika Sheira malah mendapat respon yang sangat tidak diharapkannya. Dan insiden  peneguran terkait dress-code merupakan awal perjumpaannya dengan Noah Harrys yang menurutnya salah satu peserta tour yang menyebalkan selama Sheira bekerja di perusahaan Pandra Tour.

Pertemuan kedua mereka terjadi di kantornya Sheira dan hal itu tentu saja sangat mengejutkan bagi Sheira. Karena tidak menyangka perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan yang dipimpin oleh ayahnya adalah dengan perusahaan Noah yang ternyata juga memiliki perusahaan yang bergerak di bagian Tour dan Travel.

Selama proses berlangsungnya kerja sama dua perusahaan tersebut, Sheira mendapat tugas untuk memenuhi semua kebutuhan Noah selama ia berada di Indonesia. Malah Sheira layaknya asisten yang harus selalu sedia setiap dibutuhkan oleh Noah yang merangkap semua kebutuhan Noah bukan hanya di kantor tapi juga diluar kantor. Dan sejak saat itulah keduanya mulai dekat dan mulai akrab satu sama lain.

"... tidak semua hubungan harus berjalan sesuai dengan kamauanmu. Dan tidak semua orang bisa berbuat atau bertindak sesuai dengan harapan kamu. Jadi, biarkan saja mengalir apa adanya. Dalam berhubungan, jangan ada tekanan yang mungkin hanya akan membuatmu merasa sters dan tidak bebas." (hal. 116)

***
Travelling dan dendam adalah dua kata yang menjadi premis di awal membaca bagian dari novel ini, dan di pertengahannya kita akan menjumpai tentang hubungan jarak jauh yang menjadi pemicu awal konflik di dalam kisahnya Noah dan Sheira. 

Membaca buku ini kita jadi tahu seperti apa dibalik persiapan dan kegiatan yang ada di balik perusahaan travelling bukan tentang wisata tempat indah yang wajib dikunjungi jika ingin melakukan travelling, tapi sebuah perusahaan yang bergerak di bidang travel & tour. Mulai dari persiapaan, kesibukan dengan rombongan - memperhatikan persiapan rombongan sebelum berangkat dan bahkan ada dress code-nya (untuk dress code ini aku kira cuma ada pada jamaah umrah saja, rupanya untuk travelling biasa juga ada). Pendeskripsian tentang seluk-beluk perusahaan tour and travel juga sangat menarik dan jelas. Dan kebetulan sekali dua penulis kecenya juga memiliki hobi yang sama, sama-sama menyukai travelling. 

Buku ini diceritakan dari sudut pandang orang ketiga (POV 3). Dari awal membacanya aku sudah bisa menebak-nebak bakal seperti apa inti ceritanya. Dan walaupun aku sudah bisa menebak, tetap saja cara penulis menuangkan alur ceritanya sangat rapi, tidak bertele-tele dan juga sangat jelas. Dan mungkin di awalnya aku ngerasa alur ceritanya sedikit cepat terutama pada hubungannya Naoh dan Sheira. Tapi makin kesininya aku mulai nyaman dengan alur cerita yang disampaikan oleh penulis mengalir dengan baik.

Untuk penggambaran karakternya menurutku sudah sangat jelas. Seperti pada karakternya Noah. Yang seperti baling-baling, kadang cuek, baik, acuh tak acuh, suka jail dan kadang juga bisa manis di saat yang tidak terduga dan juga bisa menyebalkan bagi Sheira. Dan yang sangat khas seorang Noah adalah cara bicaranya yang campuran - Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Melayu. Dan dari interaksi keduanya kita bisa merasakan hubungan dua insan manusia yang melintasi dua negara.

Untuk tokoh pendukung, seperti Edwin dan Cathrine, aku rasa kurang di ekslpor. Hanya sekadar bumbu di dalam kisah Noah dan Sheira. Jika saja penulis sedikit menonjolkan mereka berdua dengan hubungan tokoh utamanya, pasti akan lebih memainkan emosi pembaca. Untuk penyelesaian konfliknya kurang greget. Terlalu hambar tidak ada pergolakan batin yang ikut aku rasakan - malah biasa-biasa saja.

Selain travelling, buku ini juga membahas tentang hubungan jarak jauh (LDR) yang terjalin antara Noah dan Sheira. LDR memanglah tidak mudah. Apalagi antarnegara. Antar kota saja kadang banyak percecokan apalagi antar negara. Kecurigaan kepada pasangan pasti ada saja. Dan yang terjadi pada Sheira tak lebih sama, karena Sheira juga belum mengenal terlalu lama dengan Noah hingga kecurigaannya pun semakin merajalela di saat Noah tidak mengangkat teleponnya, tidak membalas sms-nya -pikiran negatif pun muncul dan mulai memainkan perannya. Siapapun pasti akan setuju, jika kepercayaan di awalnya ada perlahan-lahan juga akan luntur dengan sendirinya.

Dan untuk penampakan secara keseluruhannya, buku ini tidak terlihat seperti ditulis oleh dua penulis loh. Malah kelihatan seperti ditulis oleh satu penulis saja. Ntah bagian mananya dari masing-masing penulis di dalam novel ini.

Overall, novel ini sangat manis dan sukses buat aku tersenyum-senyum dengan tingkah para tokohnya, terutama Noah. 

R A T I N G

Related Posts

Post a Comment