Book Review | Cinta yang Lain - Ninna Krisnamurti

Konten [Tampil]

Judul Buku : Cinta Yang Lain
Penulis : Ninna Krisnamurti (Ninna Rosmina)
Editor : Widyawati Oktavia
Proofreader : Dewi Fita & Syafial Rustama
Penata Letak : Diandra Karran
Desain Sampul : Danish
Penerbit : Bukune
Cetakan Pertama, April 2012
Jumlah Halaman : vi + 266 halaman
ISBN : 602-220-045-8

BLURB :

Cinta dan kehilangan, ia begitu dekat ternyata. Aku sudah menyangka, hanya saja mungkin tidak mempersiapkannya.... Aku hanya mempersiapkan hati untuk jatuh cinta kepadamu, tanpa mempersiapkannya untuk mengucapkan selamat tinggal.

Apa kabarmu di sana? Malam-malam terasa panjang di sini, tanpamu. Meski aku tak akan pernah bosan menunggumu setiap hari di depan pintu rumah kita, kau tak akan pernah lagi datang. Meski aromamu masih kuat menguar dalam setiap sudut rumah kita, aku tak akan pernahlagi menemukanmu.... Yang kutemukan hanya rindu yang semakin mendalam setiap harinya.

Aku tahu aku harus bertahan di sini, bersama wujud cinta kita - yang masih hangat dalam rahimku. "Hidup harus terus berjalan," bisikmu kala itu.... Aku tahu, tapi hati, ah, mampukah aku membukanya untuk yang lain, selain untuk mu?



Cinta Yang Lain by Ninna Krisnamurti


"Manusia boleh berencana, tetapi Tuhan selalu memiliki rencana lain bagi hamba-Nya. Apa yang baik menurut manusia, belum tentu baik menurut Tuhan. Lalu, apakah kita harus merasa kecewa dan marah-marah? Menghujat dan memaki? Ah, pasti selalu ada hikmah di balik semua penderitaan." (hal. 8)

Siapapun yang di tinggal pergi pasti akan merasakan kehilangan yang berat, apalagi di tinggal untuk selamanya oleh orang yang kita sayangi. Hal itulah yang di rasakan oleh Ami yang di tinggal oleh Adam, suaminya. Namun perlahan Ami mulai sadar dan mulai bangkit dari kesedihannya. Di saat Ami sedang membersihkan barang-barang peninggalan Adam, Ami menemukan tiket liburan ke Bali yang ternyata diam-diam sudah di siapkan oleh Adam untuk liburan mereka berdua sekaligus merayakan dua tahun pernikahan mereka. Ami memperlihatkan tiket liburan tersebut ke sahabat sekaligus tetangganya, Elena. Dan atas inisiatif Elena dan sedikit paksaan akhirnya Ami menyetujui untuk menggunakan tiket tersebut berdua dengan Elena walaupun tanpa Adam di sisinya.

Selama di Bali Ami masih merasakan kesedihannya, walaupun Elena dengan sifat cerianya selalu menyemangati namun tidak mempan bagi Ami. Hingga di suatu hari pertemuan yang tak disangka-sangkanya terjadi. Ami bertemu dengan Riyadh setelah sekian tahun, kakak senior sekaligus cinta pertamanya yang tak kesampaian. Seakan takdir ingin memberitahukan mereka sesuatu. Dengan status mereka masing-masing, Ami dengan status jandanya dan Riyadh dengan status duda dan anaknya, Faira.

Setelah kepulangannya dari Bali, Ami tidak sengaja bertemu kembali dengan Riyadh. Dan saat itulah awal mereka mulai mengobrol satu sama lain dan bertanya tentang kesibukan masing-masing. Melalui situs penjualan online shop milik Ami dan Elena keduanya  pun mulai dekat.

Siapa yang tahu Tuhan telah mempersiapkan apa untuk kehidupan kita selanjutnya. Kedekatannya dengan Riyadh membuatnya merasa bersalah dengan Adam, dan lagi kehadiran buah cintanya dengan Adam, membuat Ami sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan. Termasuk hubungan kedekatannya dengan Riyadh.

"Walaupun cinta tidak berjodoh pada masa kini, mungkin saja berjodoh pada masa depan. Atau, mungkin, ada jodoh yang lebih baik yang sedang dipersiapkan untuk kita." (hal. 228)

***
Cinta Yang Lain, mengisahkan tentang kehidupan Ami setelah di tinggal pergi untuk selamanya oleh Adam, suaminya. Di saat Ami sudah mulai bisa menerima keadaan dan kehadiran calon anak yang tidak di sangka-sangkanya, tiba-tiba Ami di hadapkan dengan kehadiran seseorang di masa lalunya, sekaligus cinta pertamanya. Kisah dua insan manusia dengan latar status pernikahan yang berbeda membuat kita sebagai pembaca banyak belajar tentang arti sebuah perasaan dan keberanian dalam mengambil keputusan untuk masa depan. Di saat satu cinta pergi dan membawa pergi satu kebahagiaan yang kita miliki, akan hadir satu cinta yang baru yang akan memberikan kita lebih banyak kebahagiaan.

Meggunakan alur maju mundur dari kehidupan para tokohnya di masa sekarang dengan kehidupan mereka di saat perkuliahan dan pertemuan pertama mereka. Di ceritakan dari sudut pandang orang ketiga dari setiap tokohnya, membuat aku sebagai pembaca bisa memahami bagaimana perasaan tiap tokoh-tokohnya, terutama pada sosok Ami. Kesedihan karena ditinggalkan bukanlah hal sepele, banyak kenangan-kenangan indah yang tersimpan di setiap sudut rumah, dan lagi pertemuannya dengan Riyadh dan Faira, membuatnya di satu sisi merasa bersalah dengan mendiang suaminya. Dan hal ini menurutku sih wajar-wajar saja, siapa sih yang ingin membagi cintanya dengan orang lain. Walaupun suaminya sudah pergi tapi seakan rasa cinta kepada suaminya sulit untuk dibagi.

Ami, sosok perempuan yang sulit untuk jatuh cinta, jika ia sudah jatuh cinta maka akan sulit untuk menerima cinta yang lain, walaupun orang yang dicintainya itu telah pergi selamanya. Ami yang tegar, pekerja keras, dan penyayang. Hal ini bisa terlihat di saat Ami dengan rasa kasih sayang yang dimilikinya Ami rela merawat Faira di saat sedang kritis. Dan juga ia tetap mengurus online shop yang dimilikinya. Berbanding terbalik dengan Eva- mantan istri Riyadh, yang high class dan hal ini membuat keduanya tampak sangat kontras berbanding terbalik. 

Aku selalu suka dengan kehadiran karakter anak kecil di setiap cerita. Seperti pada novel ini. Karakter Faira yang sangat menggemaskan tapi terkadang juga bisa berpikir dewasa dalam arti Faira bisa memahami situasi di sekitarnya (sesuailah dengan umurnya). Dan lagi dengan kehadiran mamihnya Riyadh yang super konyol dengan tingkahnya yang kelewat luar biasa dibanding umurnya membuat novel ini tidak monoton dan tidak hanya berfokus pada kisah percintaan orang dewasa saja. Ada di bagian-bagian tertentu yang membuat aku geleng-geleng kepala dengan tingkah kocak mamih dan Faira. 

Selain kisah kehidupan Ami dan Riyadh, ada juga pembahasan mengenai profesi sebagai penjulan online shop yang dijalankan oleh Ami dan Elena. Dan selama proses membaca novel ini, ada satu hal yang membuat saya tidak menyangka akan seperti itu akhirnya, yaitu karakternya Eva. Akhirnya bener-bener dibuat takjub dan melongo karena tidak percaya Eva akan bersikap seperti itu. Yaah walaupun hal ini sudah lumrah terjadi pada karakter yang serupa seperti Eva.

Untuk cover-nya sendiri, entah kenapa pas pertama kali aku ngelihat covernya, aku kira novel ini bernuansa islami. Karena bawaan covernya yang lebih soft, lembut dan simple, terlihat seperti novel islami. Dan lagi kalau boleh jujur, covernya kurang menarik minat pembaca untuk melirik buku ini (termasuk aku sendiri yang sempat menundanya dan berakhir di timbunan buku-buku lainnya). Padahal setelah membaca buku ini, alur ceritanya sangat membangun, selain menyajikan cerita di dalamnya, buku ini juga banyak memberi inspirasi dan motivasi bagi pembaca melalui kisah para tokoh-tokohnya di dalam buku ini.

"Hal yang baik menurut manusia, belum tentu baik menurut sang Pencipta kehidupan ini. Begitu pun hal yang buruk menurut manusia, pasti di baliknya ada hikmah yang dapat kita syukuri." (hal. 227)

Banyak pesan-pesan tentang kehidupan yang disampaikan penulis melalui novel ini, yaitu tentang bersabar, kerja keras, dan pantang menyerah. Dalam hal ini bisa kita lihat pada apa yang dialami oleh Ami. Berusaha untuk bangkit dari keterpurukan karena ditinggalkan oleh Adam. Karena hidup akan tetap terus berlanjut, walaupun kita ditinggal pergi oleh orang yang kita sayangi baik itu hanya sebentar bahkan selamanya.

Overall, buku ini cocok untuk kamu yang menyukai bacaan romance yang tidak berlebihan dan penuh inspirasi dan motivasi. Walaupun terbitnya sudah lama, tidak membuat alur ceritanya ketinggalan zaman.


#SelamatMembaca ☺☺☺
R A T I N G


"Yang dulu biarlah berlalu. Sekarang ini dan esok adalah masa depanmu. Apa pun yang datang padamu, itu pasti sudah kehendak Tuhan. (hal. 118)

Related Posts

Post a Comment